Senin, 26 September 2016

Simulasi dan Pelatihan Pemadaman Kebakaran Puskesmas Kabat



Pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016, bertempat di Puskesmas Kabat telah diadakan kegiatan simulasi dan pelatihan pemadaman kebakaran. Kegiatan yang diselenggarakan ini bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyuwangi ini diikuti oleh seluruh karyawan Puskesmas Kabat.
Kegiatan ini dimulai dengan materi kelas yang disampaikan oleh Bapak Sugeng dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyuwangi. Dalam materi kelas yang berlangsung di ruang  aula Puskesmas ini para peserta diberikan pemahaman mengenai beberapa hal penting yang berkaitan dengan peristiwa kebakaran, diantaranya adalah proses terjadinya api (segitiga api), pemadaman api, dan beberapa materi lainnya.
Menurut Bapak Sugeng, hambatan yang sering ditemui oleh petugas pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya adalah kurangnya kesadaran dan peran serta dari masyarakat. Seringkali petugas mengalami keterhambatan dalam mencapai lokasi kebakaran karena ulah para sopir kendaraan yang tidak mau mengalah pada mobil pemadam kebakaran. Padahal jika menilik aturan yang ada, mobil pemadam kebakaran termasuk dalam golongan VVIP yang berhak memperoleh akses utama di jalan raya.
Pengisi Materi Kelas
Masyarakat diharapkan memiliki kemampuan untuk melakukan upaya dini pemadaman, tidak sepenuhnya menggantungkan diri kepada petugas pemadam kebakaran. Perambatan api yang sangat cepat membutuhkan penanganan yang cepat pula, sedangkan markas pemadam kebakaran sendiri terkadang lokasinya jauh dari lokasi kebakaran, maka upaya dini masyarakat dapat menjadi solusi yang tepat.
Setelah materi kelas selesai, rangkaian kegiatan selanjutnya adalah praktek simulasi pemadaman kebakaran. Materi ini terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu simulasi pemadaman menggunakan peralatan tradisional, pemadaman menggunakan APAR (alat pemadam api ringan) dan pemadaman menggunakan hidran.Sebelum memulai simulasi, terlebih dahulu disampaikan urutan langkah yang harus dilakukan oleh peserta dalam melakukan pemadaman kebakaran mengunakan berbagai macam alat tersebut
Simulasi yang dilakukan pertama kali adalah simulasi pemadaman kebakaran menggunakan peralatan tradisional, yaitu menggunakan karung goni yang telah dibasahi. Metode ini merupakan metode pemadaman yang paling sederhana dan cukup berbahaya karena pemadam harus berada sedekat mungkin dengan titik api. Kain goni yang telah dibasahi ditutupkan pada objek yang terbakar sehingga objek tersebut akan padam karena kehabisan oksigen yang merupakan elemen penting dalam reaksi pembakaran. Hampir semua peserta mendapat kesempatan untuk mencoba simulasi ini.
Kemudian, simulasi yang selanjutnya adalah pemadaman kebakaran menggunakan APAR. Penggunaan APAR relatif lebih mudah dan lebih aman. Dari jarak 3-5 meter, pemadam menyemprotkan APAR ke material yang terbakar. Unsur kimia dari APAR akan menghentikan reaksi pembakaran yang sedang berlangsung pada material tersebut. Pada simulasi ini, hanya sebagian peserta yang mendapat kesempatan untuk mencoba, karena APAR yang disediakan terbatas.
Simulasi yang terakhir adalah pemadaman menggunakan hidran. Penggunaan hidran untuk memadamkan kebakaran membutuhkan keahlian khusus dari petugasnya. Peralatan yang digunakan pun lebih beragam dibandingkan dua metode sebelumnya. Secara garis besar, metode ini memanfaatkan tenaga air untuk memadamkan api yang menyala.
Kegiatan simulasi dan pelatihan pemadaman kebakaran ini berakhir pada pukul 12.00 WIB. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan petugas Puskesmas mahasiswa bilamana mengalami peristiwa kebakaran di wilayah seitarnya, sehingga dapat mencegah kemungkinan kerugian yang lebih besar.









 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komen (nama)